Bank Sampah Srikandhi Semarang berkesempatan mengadakan seminar dan kompetisi bagi siswa/siswi SMA tingkat Semarang dengan judul acara “Biopori Campaign and Recycle Competition” yang diadakan pada Sabtu, 14 Juni 2014 di Aula SMA Negeri 6 Semarang. Acara tersebut merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh para Srikandhiers, sebutan bagi para anggota Bank Sampah Srikandhi, berupa sosialisasi mengenai Biopori ke beberapa SMA di Semarang, yaitu SMA Negeri 3 Semarang, SMA Negeri 4 Semarang, SMA Negeri 5 Semarang, SMA Negeri 6 Semarang, dan SMA Negeri 12 Semarang. Acara diawali sambutan dari Drs. Harno, M.Pd sebagai perwakilan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Semarang dan Dini Amalina selaku ketua panitia. SMA Negeri 6 Semarang sangat mengapresiasi dan menyambut kegiatan positif tersebut.
Rangkaian acara yang dilaksanakan merupakan gebrakan
untuk memupuk para generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai
lingkungan dengan cara-cara yang sederhana, seperti yang diutarakan oleh Dini
dalam sambutannya. Pada kesempatan tersebut, turut hadir
learning partner dari Bank Sampah Srikandhi, yaitu AISEC dan perwakilan dari
Bank Sampah Resik Becik, Ibu Nar.
Seminar
dimulai dengan pengenalan mengenai
Komunitas Bank Sampah Srikandhi oleh Albertus Yose Satria selaku ketua. Kemudian dilanjutkan
dengan pemaparan dan talk show dari perwakilan Bank Sampah Resik Becik, yaitu Ibu Nar.
Ibu Nar menyampaikan mengenai awal berdirinya project sosial tersebut, alasan
yang melatarbelakangi pendiriannya, memaparkan berbagai barang hasil kerajinan
yang dibuat oleh ibu-ibu anggota Resik Becik.
Usai seminar, acara dilanjutkan dengan recycle competition dengan jargon “Green
Youth Movement” berupa pemaparan karya peserta dan sesi tanya jawab dengan para
dewan juri yang terdiri dari perwakilan Srikandhiers dan Ibu Nar, yang dipandu oleh Irhas dan Talitha. Antusias para
peserta yang besar dapat dilihat dari karya-karya unik yang dibuat. SMA Negeri
6 Semarang membuat lampion dari sendok makan bekas, tempat tisu dari bungkus
kopi, dan bunga plastik bekas. Perwakilan SMA Negeri 5 Semarang membuat gaun
yang berbahan dasar plastik berwarna merah putih yang dikenakan oleh Miss
Sampah. Sementara itu, SMA Negeri 12 Semarang memanfaatkan enceng gondok
sebagai bahan kerajinan berupa miniatur petani yang sedang bekerja di sawah,
dan SMA Negeri 4 Semarang membuat dua kerajinan, yaitu tas laptop dari karung goni
yang dihiasi dengan kain perca dan keranjang multifungsi dari berbagai bungkus
plastik.
Setelah
dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi oleh para dewan juri, diumumkan Juara I
dari kompetisi tersebut adalah SMA Negeri 5 Semarang, Juara II SMA Negeri 12
Semarang, Juara III SMA Negeri 4 Semarang, dan sebagai Juara Favorit adalah SMA
Negeri 6 Semarang. Para juara mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan. Adapun
kriteria penilaian dewan juri adalah kreativitas, kerja keras, usaha, dan
motivasi.
0 comments:
Post a Comment