Saturday, July 19, 2014

Biopori Campaign and Recycle Competition






Bank Sampah Srikandhi Semarang berkesempatan mengadakan seminar dan kompetisi bagi siswa/siswi SMA tingkat Semarang dengan judul acara “Biopori Campaign and Recycle Competition” yang diadakan pada Sabtu, 14 Juni 2014 di Aula SMA Negeri 6 Semarang. Acara tersebut merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh para Srikandhiers, sebutan bagi para anggota Bank Sampah Srikandhi, berupa sosialisasi mengenai Biopori ke beberapa SMA di Semarang, yaitu SMA Negeri 3 Semarang, SMA Negeri 4 Semarang, SMA Negeri 5 Semarang, SMA Negeri 6 Semarang, dan SMA Negeri 12 Semarang. Acara diawali sambutan dari Drs. Harno, M.Pd sebagai perwakilan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Semarang dan Dini Amalina selaku ketua panitia. SMA Negeri 6 Semarang sangat mengapresiasi dan menyambut kegiatan positif tersebut.
Rangkaian acara yang dilaksanakan merupakan gebrakan untuk memupuk para generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai lingkungan dengan cara-cara yang sederhana, seperti yang diutarakan oleh Dini dalam sambutannya. Pada kesempatan tersebut, turut hadir learning partner dari Bank Sampah Srikandhi, yaitu AISEC dan perwakilan dari Bank Sampah Resik Becik, Ibu Nar.
Seminar dimulai dengan pengenalan mengenai Komunitas Bank Sampah Srikandhi oleh Albertus Yose Satria selaku ketua. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dan talk show dari perwakilan Bank Sampah Resik Becik, yaitu Ibu Nar. Ibu Nar menyampaikan mengenai awal berdirinya project sosial tersebut, alasan yang melatarbelakangi pendiriannya, memaparkan berbagai barang hasil kerajinan yang dibuat oleh ibu-ibu anggota Resik Becik.
Usai seminar, acara dilanjutkan dengan recycle competition dengan jargon “Green Youth Movement” berupa pemaparan karya peserta dan sesi tanya jawab dengan para dewan juri yang terdiri dari perwakilan Srikandhiers dan Ibu Nar, yang dipandu oleh Irhas dan Talitha. Antusias para peserta yang besar dapat dilihat dari karya-karya unik yang dibuat. SMA Negeri 6 Semarang membuat lampion dari sendok makan bekas, tempat tisu dari bungkus kopi, dan bunga plastik bekas. Perwakilan SMA Negeri 5 Semarang membuat gaun yang berbahan dasar plastik berwarna merah putih yang dikenakan oleh Miss Sampah. Sementara itu, SMA Negeri 12 Semarang memanfaatkan enceng gondok sebagai bahan kerajinan berupa miniatur petani yang sedang bekerja di sawah, dan SMA Negeri 4 Semarang membuat dua kerajinan, yaitu tas laptop dari karung goni yang dihiasi dengan kain perca dan keranjang multifungsi dari berbagai bungkus plastik.

Setelah dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi oleh para dewan juri, diumumkan Juara I dari kompetisi tersebut adalah SMA Negeri 5 Semarang, Juara II SMA Negeri 12 Semarang, Juara III SMA Negeri 4 Semarang, dan sebagai Juara Favorit adalah SMA Negeri 6 Semarang. Para juara mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan. Adapun kriteria penilaian dewan juri adalah kreativitas, kerja keras, usaha, dan motivasi. 

0 comments:

Post a Comment